Apakah menurut anda blog ini bermanfaat?
- Back to Home »
- Experience »
- Pengalaman hidup membuat sebuah pembenaran pemikiran (1)
Posted by : Unknown
Sabtu, 21 Maret 2015
Sebuah manifestasi akan
pengalaman membuat saya lebih dewasa berfikir untuk masa depan saya.
Saya
masih ingat ketika saya masih duduk di bangku SMA kelas 3. Saya berada di kelas
XII IPA 2 waktu itu. Kelas yang berada di tengah taman dan agak sedikit gelap
karena sinar matahari terhalang pohon-pohon yang tumbuh di taman.
masa pada saat itu
mungkin sebagai masa untuk membuat perubahan besar, ya pasalnya pada masa itu
kita dituntut untuk menentukan sebuah pilihan hidup tanpa terombang ambing
banyak pilihan. Sulit? Memang sangat sulit sekali.
Kantin sekolah pada saat
itu sebagai tempat favorit melepas penat dibanding perpustakaan :p. Ya memang
murah-murah sekali makanan-makanan di kantin itu. Saya masih ingat 2000 Rupiah
sudah dapat Nasi Rames sama Gorengan. Dan rasanya itu bisa di bilang kantin
rasa restoran bintang lima haha ngaco deh. Di kantin anak-anak kebanyakan mengobrol
masalah di luar sekolah (biasanya anak social). Lho kalau anak science gimana? Iya
sama aja sebenarnya. Haha.. tapi yang membedakan biasanya anak Ipa itu
makananya dibungkus terus di makan di kelas haha dasar kaum erudite !.
Saya sering bersama
sahabat saya (baca:gigin) makan di kantin sebelum jam masuk. Kadang kalau tidak
keburu dan lapar disaat pelajaran kita izin ke kantin untuk makan rames rasa
restoran bintang lima haha. Pada saat itu kita masih labil. Sering kali kita
ngobrol tentang kuliah, sebenarnya saya dan gigin ingin masuk UPN jurusan
Pertambangan. Tapi karena biayanya mahal yasudah tidak jadi. Kita ikut
peruntungan SNMPTN saja. Dan tidak mendaftar yang lainnya.
Dan pilihapun sudah
terfinalisasi. Kitaa pilih PTN sama di Daerah Jawa Tengah. Pada saat itu sudah
optimis sekali masuk haha. Dan pada akhirnya Allah memberikan sebuah pencerahan
pemikiran buat saya dan gigin (mungkin) bahwa kesuksesan butuh perjuangan lebih
dan pada akhirnya kita diberi rejeki oleh Allah untuk kuliah di UNPAD (saya)
dan STIP (Gigin).
Ya sedikit kecewa itu
pasti karena ini bukan pilihan pertama saya dan Gigin. Tapi mungkin ini rencana
Allah yang terbaik, dan manifestasi pengalaman yang dulu membuat saya selalu
berusaha untuk setiap langkah kehidupan selalu bermanfaat.
Ready
Indra Buana-Dari Purwokerto